Hadiah dari shalat dhuha


Hadiah dari Shalat Dhuha
Hari minggu tanggal 29 Juli 2018, saya mengikuti sebuah kegiatan yaitu pelatihan membuat blogger. Dengan judul “ Asyiknya Ngeblog, Menjadi kreatif dan Dinamis di Era Digital.”
Apa itu blog saya sendiri belum terlalu memahami, tapi rasa ingin tahu dan ingin bisa membuat blog saya mendaftar untuk mengikuti pelatihan tersebut
Adalah Badiatul Muchlisin Asti seorang writer, trainer dan publik speaker, bersama Adi Wibowo yang menjadi fasilitator acara ini. Badiatul Muchlisin Asti atau bisa di panggil Kang Asti wajahnya sudah familiar bagi saya,  karena beliau sudah sering wira – wiri di page facebookku.
Minggu pagi setelah sarapan dan  semua perlengkapan siap. Dengan mengucap Bismillah . Pukul 07.40 saya berangkat dari rumah sampai di Hotel Front1 tempat acara di laksanakan saya sampai. Begitu sampai di parkiran, saya bertemu dengan Bapak Badiatul Muchlisisn Asti yang kebetulan baru sampai di tempat tersebut.
Singkat cerita pelatihan di mulai, diawali dari pak Asti yang menjelaskan tentang menulis di Blog, dilanjutkan mas Adi Wibowo tentang cara membuat blog. Semua peserta mengikuti dengan suasana santai tetapi serius.

Di akhir acara saya dipanggil ke depan oleh Pak Asti, saya berhak mendapatkan doorprice sebuah buku  karena datang paling awal. Begitu melihat buku yang saat itu beliau pegang berjudul “Dahsyatnya Shalat Dhuha” hati saya langsung “mak jleb”. Yess, mantap, saya pilih buku ini saja.
Saya akan bercerita shalat Dhuha. Ini adalah pengalaman saya dengan shalat dhuha.
Tahun 2010 adalah awal shalat dhuha rutin saya kerjakan. Tanpa mengharap nannti akan jadi begini atau begitu, walau 2 rekaat kulakukan hanya ingin lebih mendekatkan diri kepapa sang pencipta.  Dari seoarng tukang ecek-ecek yang kadang nganggur, hinggga bisa mendapatkan tawaran kerja borongan kecil-kecilan hinga meningkat lebih besar.
Hingga saat keadaan terpuruk, shalat dhuha menjadi obat pelipur lara. Teman-teman pembaca yang budiman, disaat kita bersedih mungkin teman, saudara, sahabat datang untuk mengibur. Tetapi itu hanya sesaat, setelah mereka pergi kembali ke dunianya masing masing kita akan kembali sendiri merasakan apa yang menimpa kita, mau kemana lagi kalu tidak mengadu kapada Allah SWT. Dengan selalu menjalankan shalat dhuha, hati ini menjadi lebih tenang, tidak akan pernah tersirat di fikiran kita ini azab dari-Nya. Inilah jalan terbaik untuk saya.
“Dengan demikian, sesungguhnya keutamaan shalat dhuha tidak hanya terkait dengan rezeki dalam bentuk materi/uang semata, sebagaimana yang sering dipersepsikan orang, tapi lebih luas dari itu. Karunia, kesehatan, ketenangan hidup, kebahagiaan hati, terlindung dari penyakit dan hal hal negatif dalam kehidupanserta hal-hal lainnya, merupakan bentuk rezeki dalam bentuk yang luas, yang Insya Allah akan dikaruniakan oleh Allah SWT kepada pengamal shalat Dhuha.” ( Buku DAHSYATNYA SHALAT DHUHA, karya Badiatul Muchlisin Asti, halaman 25 ).
Hingga akhirnya pulang ke kampung halaman, saya membuka usaha berjualan pulsa ditambah dengan jasa Print serta cetak foto. Suatu pekerjaan yang beluam pernah saya jalankan dan pengetahuan serta ketrampilan menggunakan komputer yang masih minim. Mungkin karena jalan Allah lah semua bisa terlewati hingga saat ini saya bisa mengembangkan ketrampilan saya membuat desain banner, undangan, menghidupi keluargakudengan cukup.
Tidak seperti yang saya bayangkan, kehidupanku sekarang ini lebih baik dan lebih bahagia dari kehidupanku sewaktu masih merantau di Jakarta. Dengan mengamalkan shalat dhuha selain usahaku terus berjalan dengan lancar, lebih besar, menjadi kaya raya, tidak juga, menjadi lebih cukup iya. Kekayaan itu luas, kebahagian hidup keluargaku semakin baik, anak-anakku menjadi anak yang baik itulah kekayaanku. Saya bersyukur sekali dari saya yang dulu  anak kampung tukang angon kambing dan  tidak mengenyam pendidikan tinggi bisa berada dalam kehidupan yang cukup seperti ini.
Teman-teman pembaca itulah pengalamanku dengan mengamalkan shalat dhuha, semoga menjadi inspirasi dan ikut mengamalkan shalat dhuha bagi yang belum. Mungkin apa yang saya tulis kurang memuaskan pembaca bisa membeli buku “DAHSYATNYA SHALAT DHUHA, karya Badiatul Muchlisin Asti “ sendiri, isinya sangat dahsyat . Ada kisah inspiratif dengan shalat dhuha di antaranya idola saya Sandiaga Uno dan juga tokoh lainnya.
Terima kasih semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment