Kisah Putri Cinderella
Dahulu kala, ada seorang gadis baik hati dan berbudi pekerti luhur. Namanya Cinderella biasa di panggil Ella. Dia yatim karena ibunya meninggal lalu ayahnya meninggal lagi dengan janda beranak dua.Ella sangat dimanja oleh ayahnya sehingga saudara tirinya menjadi iri dan benci.
Tak lama kemudian ayahnya juga meninggal dunia. Kini Ella hidup , bersama ibu dan dua saudara tirinya.meraka jahat dengan Ella. Selalu berbuat semena- mena. Hal itu dikarenakan wajah Ella jauh lebih cantik daripada wajah mereka dan Ela gadis santun yang banyak teman.
Mereka mempekerjakan Ella bagi pembantu. Mencuci piring dan pakaian mereka bertiga, menyuruh Ella menyapu dan mengepel lantai sepanjang hari. Baju- baju Ella diminta ke dua sudaranya. Sehingga penampilan Ella seperti gembel. Karena hanya diberi dua potong baju kusam.
Jika malam tiba Ella harus tidur di dapur, di pojok dekat cerobong asap tanpa alas. Karena itulah dia tampak lusuh dan mereka selalu mengejeknya. Namun demikian semua itu tak mengurangi rasa sayang Ella kepada mereka.
Ella sangat sayang dengan hewan-hewan di sekitarnya, ia bersahabat dengan hewan-hewan untuk mengusir kerinduannya pada ibu dan ayahnya. Hanya satu hewan yang tidak mau bersahabat denganya yaitu Zero anjing milik dua saudara tirinya. Seolah olah Zero pun ikut membenci Ella.
Karena ulah Zero yang nakal seringkali Ella mendapat marah besar dan disiksa oleh ibu tirinya, misalnya ketika Zero berlari- lari memecahkan piring Cinderella di maki-maki dan tubuhnya diguyur dengan air bekas cucian piring. begitulah keseharian Cinderella, selalu jadi pelampiasan marah.
*******************************
Sementara di Istana Manohi Raja merasa Khawatir karena putranya sudah dewasa tetapi belum juga mau menikah.
"Wahai Perdana Menteri, apa kamu punya rencana supaya putraku segera menemukan pendamping hidupnya?"
Perdana menteri memberikan saran untuk mengadakan pesta dan mengundang gadis -gadis cantik diseluruh negeri untuk hadir dalam pesta bersama pangeran
"Baik, aku setuju dengan saranmu. Sekarang umumkan ke seluruh ke penjuru negeri sampai ke pelosok desa, siapa saja boleh datang ke pesta Raja" kata baginda raja.
Laksanakan Baginda!" sahut Perdana Menteri. Maka berangkatlah sang perdana menteri menyampaikan rencana raja kepada para penduduk bahwa putra mahkota mengadakan pesta besar di istana untuk mencari pendamping hidupnya.
"Para Gadis-gadis hadirlah, dipesta Raja, rebutlah hati Putra Mahkota, jangan sampai kecewa, bersoleklah yang cantik" kata Perdana Menteri. Semua penduduk mendekat, untuk mendengarkan pengumuman dari istana Manohi.
Pengumuman itu akhirnya terdengar oleh saudara-saudara Cinderella , mereka mulai sibuk menyiapkan baju untuk menghadiri pesta , mereka membicarakan acara itu sepanjang hari, sengaja mereka memamerkan baju-baju mereka di depan Cinderella.
"Cinderella bantu kami memakai baju ini", teriak salah seorang saudara tirinya. Mulailah Cinderella menyisirkan rambut, mengikat pita, lalu membenahi gaun kakak tirinya. Ia bekerja hati-hati supaya tidak kesalahan.
Akhirnya selesai juga Cinderella membantu saudari tirinya itu mengenakan pakaian pesta. Lalu keduanya melihat ke cermin sekali lagi. " Ayo ibu kita berangkat, " teriak kakak Cinderella. Tinggalah Cinderella sendirian di rumah.
"Betapa senangnya jika aku bisa pergi ke pesta itu, " bisiknya pada diri sendiri.
" Kamu ingin ke pesta itu anak manis?"
Cinderella berbalik ke arah suara. Di depannya berdiri seorang peri cantik dengan sebuah mahkota emas di atas kepalanya dan tongkat berujung bintang di tanganya.
"Jangan takut anak manis, aku akan menolongmu supaya kau bisa datang ke pesta sang pangeran. Ambilkan aku labu yang paling besar di kebun belakang rumah", perintah sang ibu peri. " pilih yang paling bagus!"
Cinderella melaksanakan yang diperintahkan oleh ibu peri. Cinderella memilih labu yang bagus dan terbesar, lalu membawanya ke hadapan sang ibu ibu peri.
Lalu oleh ibu peri di ubahnya labu tersebut menjadi Kereta Kencana. Lengkap dengan kusirnya dengan bantuan tongkat sakti sang peri. Lalu sang peri menagkap anjing piaraan ibu tiri Cinderella, lalu di ubah menjadi dua ekor kuda jantan.
"Tapi peri, aku tidak mempunyai baju yang baik untuk ke pesta " ucap Cinderella.
"Tenanglah anak manis. Sim Salabim............"Peri kembali mengayunkan tongkat ke arah Cinderella. Kini ia berubah sperti putri raja. Tentu saja hatinya menjadi gembira sekali.
"Berangkatlah anak manis!".
"Ingatlah anak manis, kau harus pulang sebelum tengah malam, kau akan kembali seperti semula bila tidak segera pulang!" Teriak IBu Peri. Cinderella hanya mengangguk tanda ia mengerti ucapan sang peri, karena kereta telah melaju dengan cepat menuju istana. Rombongan Cinderella berangkat dengan kereta indah dan menakjubkan.
Ketika Cinderella tiba di pesta, semua mata terpesona menyaksikan kecantikannya. Semua mengira dia putri raja yang datang dari jauh. Begitu pula dengan saudari tirinya mereka tak mengenali Cinderella. Merekapun ikut kagum melihat keanggunan putri itu.
Pangeran yang dari tadi hanya termenung melihat satu-persatu para gadis disekelilingnya. Kini menghampiri CInderella, menuntunnya ke tengah-tengah istana untuk menari bersama. Kemudian terdengar tepuk tangan dari para tamu yang hadir, mereka terpukau menyaksikan keduanya begitu serasi.
"Cinderella berdansa dengan pangeran, gaunya berkilua ditimpa lampu-lampu pesta. Pangeran tak henti- hntinya menatap wajah Cinderella.
Putri kau cantik sekali, penampilanmu membuatku kagum.Kata Pangeran dengan hati berbunga-bunga. Mendengar pujian sang pangeran, Cinderella tersanjung. Pesta itu begitu menyenagkan hingga dia lupa peringatan sang peri, hingga dia tersadar setelah ia mendengar lonceng berdentang.
Tengah malam telah lewat, Cinderella akan berubah menjadi gadis biasa kembali.
"Pengeran saya harus pulang!" Cinderella melepaskan tangan pengeran. Diapun berlari dengan tergesa-gesa hingga tak sadar, sepatunya terlepas di tangga istana. Kusir keretanya menunggu dengan cemas. Namun begitu Cinderella naik segera ia memacu kudanya.
Ketika lonceng berhenti berdentang semua telah berubah, ia kembali seperti semula berpakaian kumuh keretapun telah berubah menjadi labu, kuda jantanpun berubah menjadi anjing saudari tirinya.
Cinderella menyaksikan semua telah berubah, hanya sepatu kaca kanan saja yang masih tinggal. Ia melepaskan sepatu tersebut, dan berjalan masuk rumah. Sebelum ibu dan kedua kakak tirinya pulang. Walu demikian ia merasa senang bisa bertemu dengan pangeran.
*******************************
Sementara sang pangeran telah menemukan sebelah sepatu Cinderella dan ia akan mencari gadis yang bisa memakai sepatu itu. Siapa yang cocok akan dijadikan mempelainya. Keesokan harinya Pengeran beserta rombongan mengunjungi setiap rumah yang mempunyai gadis.
Sampai akhirnya ia tiba di rumah Cinderela . Si ibu tiri dan dua saudari tiri bergegas menyambut Pangeran. Pangeran menyampaikan maksud kedatangan ke rumah Cinderella, untuk mencari pemilik sepatu kaca.
Ke dua saudari tiri Cinderella mencoba memakai sepatu kaca itu namun tidak muat, dan kebesaran. Ma'af bu, bukankan anda punya tiga anak gadis, mana yang satu. Tanya Perdana Menteri. Terpaksa si Ibu tiri menyuruh Cinderella keluar kamar dan meghadap pangeran.
Kini giliran Cinderella yang mencoba sepatu kaca, " cocok sekali" teriak perdana menteri. Sesaat semua orang terdiam melihat Cinderella begitu pas memakai sepatu itu.
"Apa kamu punya sepatu yang satunya lagi gadis manis" tanya Pangeran. Lalu Cinderella mnegeluarkan sepatu kaca dari dalam sakunya dan mengenakannya ke dalam kaki kanannya!
Tepat pada saat itu, sang peri muncul. Dia mengayunkan tongkatnya ke arah Cinderella dan berubahlah ia seperti putri di malam pesta Pengeran.
Pangeran bukan main gembiranya. "Inilah mempelaiku yang cantik!" ujarnya sambil bersimpuh di hadapan Cinderella.
"Jadilah Permaisuriku," Cinderella mengangguk. " Hamba ingin, ibu dan saudara hamba ikut serta ke istana Pangeran". AKhirnya kerajaan Manohi mengadakan pesta perkawinan pangeran selama tujuh hari setiap orang dipersilahkan datang ke istana sebagai bentukrasa syukur mereka. Karena Pangeran telah menemukan pendamping hidupnya.
Selesai.
No comments:
Post a Comment