sambatan

SAMBATAN


Budaya "sambatan'" merupakan budaya turun temurun warisan budaya sosial masyarakat Grobogan pada khusunya dan masyarakat jawa pada umumnya. Sambatan sudah ada sejak dahulu kala. Sambatan berasal dari kata Sambat yang artinya mengeluh. Dalam arti yang luas sambatan adalah sistem kerja gotong -royong antar warga dalam rangka mambantu sesama yang sedang tertimpa musibah atau sedang melakukan pekerjaan besar seperti hajatan, panen, membangun rumah dan lainnya.

Sekarang ini budaya sambatan mulai terkikis zaman, tetapi dikampung-kampung budaya sambatan masih ditemukan. Ini karena rasa kekeluargaandan etika sosialnya masih tinggi. Disini falsafah sambatan masih tetap ada, karena rasa "ewuh-pakewuh dalam kehidupan,  budaya membantu sesama masih kental.

Dasar yang untuk melakukan sambatan bukanlah materi, tetapi rasa kekeluargaanlah yang manjadi dasar untuk bergotong royong membantu sesama. Sebagai contoh Pak Paino sedang sedang mempunyai hajat mangadakan pesta pernikahan anaknya, maka dengan spontan tetangga sekitar akan datang untuk membantu, semua bekerja sesuai kemampuan untuk melengkapi kebutuhan pak Paino, tanpa mengharap imbalan.

Jiwa sosial yang tinggi dan rasa saling menghormati ditujukkan dalam wujud sambatan. Sangat sedikit warga desa atau bahkan tidak ada warga yang tidak mempunyai jiwa sosial ini. Dari Sesepuh, Bapak-bapak, Ibu-ibu, kaum muda dan remaja semuanya mau melakukan sambatan. Ada rasa segan bila tak ikut sambatan, rasa malu bila tidak hadir dan rasa ewuh pakewuh membuat tradisi sambatan tetap lestari.

No comments:

Post a Comment