sumber foto : krjogja.com |
Bagi umat muslim menunaikan ibadah puasa adalah suatu kewajiban yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Puasa
merupakan rukun islam yang ketiga. Mengenai Puasa secara umum adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan,
minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang
membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu. Puasa dilaksanakan pada saat imsyak sampai datangnya waktu magrib.
Sebenarnya puasa juga dilakukan oleh umat agama selain islam termasuk orang jawa juga mengenal puasa yang biasa dinamakan puasa kejawen. Walaupun cara yang dilakukan berbeda, inti dari
maksud dan tujuan puasa itu adalah pengekangan diri dari sebuah
keinginan untuk mencapai sebuah tujuan.
Tentang puasa kejawen sendiri terdiri dari beberapa macam, yang masing-masing memiliki syarat yang berbeda-beda, di samping juga memberikan manfaat yang tak sama pula.
Tentang puasa kejawen sendiri terdiri dari beberapa macam, yang masing-masing memiliki syarat yang berbeda-beda, di samping juga memberikan manfaat yang tak sama pula.
Macam-macam puasa kejawen dan penjelasannya :
1.Puasa Mutih
Dalam
puasa mutih ini seseorang tdk boleh makan apa-apa kecuali hanya nasi putih dan
air putih saja. Nasi putihnya pun tdk boleh ditambah apa-apa lagi (seperti
gula, garam dll.) jadi betul-betul hanya nasi putih dan air puih saja. Sebelum
melakukan puasa mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi keramas
dulu sebelumnya dan membaca mantra ini : “niat ingsun mutih, mutihaken awak
kang reged, putih kaya bocah mentas lahirdipun ijabahi gusti allah.”
2.Puasa Ngidang
Hanya
diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan air putih saja. Selain daripada itu
tidak diperbolehkan.
3.Puasa Ngrowot
Puasa
ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari subuh sampai maghrib. Saat sahur
seseorang yang melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan buah-buahan itu
saja! Diperbolehkan untuk memakan buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu
jenis yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Dalam puasa ini diperbolehkan
untuk tidur.
4.Puasa Ngebleng
Puasa
Ngebleng adalah menghentikan segala aktifitas normal sehari-hari. Seseorang
yang melakoni puasa Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari rumah/kamar,
atau melakukan aktifitas seksual. Waktu tidur-pun harus dikurangi. Biasanya
seseorang yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar dari kamarnya selama
sehari semalam (24 jam). Pada saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu
lampu atau cahaya-pun yang menerangi kamar tersebut. Kamarnya harus gelap
gulita tanpa ada cahaya sedikitpun. Dalam melakoni puasa ini diperbolehkan
keluar kamar hanya untuk buang air saja.
4.
Puasa Pati geni
Puasa
Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng. Perbedaanya ialah tidak boleh
keluar kamar dengan alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya
puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang melakukannya 3 hari, 7 hari
dst. Jika seseorang yang melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka, harus
dilakukan didalam kamar (dengan memakai pispot atau yang lainnya). Ini adalah
mantra puasa patigeni : “niat ingsun patigeni, amateni hawa panas ing badan
ingsun, amateni genine napsu angkara murka krana Allah taala”.
5.
Puasa Ngelowong
Puasa
ini lebih mudah dibanding puasa-puasa diatas Seseorang yang melakoni puasa
Ngelowong dilarang makan dan minum dalam kurun waktu tertentu. Hanya
diperbolehkan tidur 3 jam saja (dalam 24 jam). Diperbolehkan keluar rumah.
6. Puasa Nganyep
Puasa
ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya.
Hampir sama dengan Mutih , perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan
ketentuan tidak mempunyai rasa.
8.Puasa Ngepel
Ngepel
berarti satu kepal penuh. Puasa ini mengharuskan seseorang untuk memakan dalam
sehari satu kepal nasi saja. Terkadang diperbolehkan sampai dua atau tiga kepal
nasi sehari.
10.
Puasa Ngasrep
Hanya
diperbolehkan makan dan minum yang tidak ada rasanya, minumnya hanya
diperbolehkan 3 kali saja sehari.
11.Senin-kamis
Puasa
ini dilakukan hanya pada hari senin dan kamis saja seperti namanya. Puasa ini
identik dengan agama islam. Karena memang Rasulullah SAW menganjurkannya.
12.Puasa Ngeruh
Dalam
melakoni puasa ini seseorang hanya boleh memakan sayuran / buah-buahan saja.
Tidak diperbolehkan makan daging, ikan, telur dsb.
13.Puasa Wungon
Puasa
ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh makan, minum dan tidur selama 24 jam.
Selain berpuasa orang jawa pada jaman dahulu juga melakukan tapa. Orang yang bertapa sebetulnya juga melakukan puasa ditambah dengan melakukan suatu kegiatan tertentu.
13.
Tapa Jejeg
Tidak
duduk selama 12 jam
14.
Lelono
Melakukan
perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam sampai jam 3 subuh (waktu ini
dipergunakan sebagai waktu instropeksi diri).
15.
Kungkum
Kungkum
merupakan tapa yang sangat unik. Banyak para pelaku spiritual merasakan sensasi
yang dahsyat dalam melakukan tapa ini. Tatacara tapa Kungkum adalah sebagai
beikut :
a)
Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian selembar-pun dengan posisi bersila
(duduk) didalam air dengan kedalaman air se tinggi leher.
b)
Biasanya dilakukan dipertemuan dua buah sungai
c)
Menghadap melawan arus air
d)
Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras dan tidak terlalu banyak
lumpur didasar sungai
e)
Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang manusiapun disana
f)
Dilaksanakan mulai jam 12 malam (terkadang boleh dari jam 10 keatas) dan
dilakukan lebih dari tiga jam (walau ada juga yang memperbolehkan pengikutnya
kungkum hanya 15 menit).
g)
Tidak boleh tertidur selama Kungkum
h)
Tidak boleh banyak bergerak
i)
Sebelum masuk ke sungai disarankan untuk melakukan ritual pembersihan (mandi
dulu)
j)
Pada saat akan masuk air baca mantra ini :
“
Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng mripatku Sunan Kali Jaga,
Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad.”
k)
Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan tangan disilangkan di dada
l)
Nafas teratur
m)
Kungkum dilakukan selama 7 malam biasanya
16.
Ngalong
Tapa
ini juga begitu unik. Tapa ini dilakuakn dengan posisi tubuh kepala dibawah dan
kaki diatas (sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan dengan kaki yang
menggantung di dahan pohon dan posisi kepala di bawah (seperti
kalong/kelelawar). Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak. Secara fisik
bagi yang melakoni tapa ini melatih keteraturan nafas. Biasanya puasa ini
dibarengi dengan puasa Ngrowot.
17.
Tapa Pendem / Ngeluwang
Tapa
Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi orang-orang awam dan membutuhkan keberanian
yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut sebagai cara untuk mendapatkan
daya penglihatan gaib dan menghilangkan sesuatu. Tapa Ngeluwang adalah tapa
dengan dikubur di suatu pekuburan atau tempat yang sangat sepi. Setelah
seseorang selesai dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan melihat
hal-hal yang mengerikan (seperti arwah gentayangan, jin dlsb). Sebelum masuk
kekubur, disarankan baca mantra ini :
“
Niat ingsun Ngelowong, anutupi badan kang bolong siro mara siro mati, kang ganggu
maang jiwa insun, lebur kaya dene banyu krana Allah Ta’ala.”
Tapa pendem saat ini sedang ramai di dunia media sosial, yaitu seorang warga desa Bendar Kecamatan Juana Pati yang bernama Supani (63) atau mbah Pani telah seselai melakukan puasa pendem yaitu dikubur layaknya mayat selama 5 hari 5 malam.
mbah pani telah selesai tapa pendem |
Dalam
melakoni puasa-puasa diatas, bagi pemula sangatlah berat jika belum terbiasa.
Oleh karena itu disini akan dibekali dengan ilmu lambung karang. Ilmu ini
berfungsi untuk menahan lapar dan dahaga. Dengan kata lain ilmu ini dapat
sangat membantu bagi oarang-orang yang masih ragu-ragu dalam melakoni
puasa-puasa diatas. Selain praktis dan mudah dipelajari, sebenarnya ilmu
lambung karang ini berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang kebanykan harus ditebus/dimahari
dengan puasa. Selain itu syarat atau cara mengamalkannyapun sangat mudah, yaitu
:
1.
Mandi keramas/jinabat untuk membersihkan diri dari segala macam kekotor
2.
Menjaga hawa nafsu.
3.
Baca mantra lambung karang ini sebanyak 7 kali setelah shalat wajib 5 waktu,
yaitu :
Bismillahirrahamanirrahim
Cempla
cempli gedhene
Wetengku
saciplukan bajang
Gorokanku
sak dami aking
Kapan
ingsun nuruti budine
Aluamah
kudu amangan wareg
Ngungakna
mekkah madinah
Wareg
tanpa mangan
Kapan
ingsun nuruti budine
Aluamah
kudu angombe
Ngungakna
segara kidul
Wareg
tanpa angombe
Laailahaillallah
Muhammad Rasulullah
Tulisan ini saya sunting dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Rahayu
Tulisan ini saya sunting dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita.
Rahayu
No comments:
Post a Comment